
Sobat, serangan jantung merupakan kondisi gawat darurat yang dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani dengan benar. Melansir dari Portal Indonesia, serangan jantung atau infark miokard terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat, umumnya akibat penyumbatan pada pembuluh darah koroner.
Ketika otot jantung tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup, bagian tersebut dapat rusak secara permanen dalam hitungan menit. Oleh karena itu, mengenali gejala dan melakukan penanganan pertama secara cepat dan tepat sangatlah penting.
Mengenali Gejala Serangan Jantung
Sobat perlu waspada jika seseorangnmengalami beberapa gejala berikut:
- Nyeri dada yang terasa seperti ditekan, diremas, atau penuh
- Nyeri menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung
- Sesak napas, baik saat istirahat maupun beraktivitas ringan
- Keringat dingin tiba-tiba
- Mual atau muntah
- Pusing atau pingsan
- Rasa cemas atau gelisah yang tidak biasa
Gejala serangan jantung dapat bervariasi, terutama pada perempuan, lansia, atau penderita diabetes. Oleh karena itu, lebih baik bersikap waspada dan bertindak cepat.
Penanganan Pertama yang Harus Dilakukan
Jika Sobat mencurigai seseorang mengalami serangan jantung, berikut langkah-langkah penanganan pertama yang dapat menyelamatkan nyawa:
Hubungi Layanan Medis Darurat
Langkah pertama yang paling penting adalah segera menghubungi layanan darurat medis (misalnya 118 atau 119 di Indonesia). Jangan menunggu gejala membaik atau mencoba membawa korban sendiri ke rumah sakit jika bantuan profesional tersedia.
Bantu Korban Duduk dengan Posisi Nyaman
Posisikan korban dalam posisi setengah duduk (duduk bersandar) agar beban kerja jantung berkurang. Hindari posisi berbaring datar, kecuali korban tidak sadarkan diri.
Longgarkan Pakaian yang Ketat
Longgarkan pakaian korban yang mungkin menghambat pernapasan seperti dasi, kerah baju, atau ikat pinggang. Hal ini dapat membantu korban bernapas lebih lega.
Berikan Aspirin (Jika Tersedia dan Korban Tidak Alergi)
Jika korban sadar dan mampu menelan, berikan satu tablet aspirin (325 mg) untuk dikunyah. Aspirin dapat membantu mencegah pembekuan darah yang memperparah penyumbatan.
Siapkan CPR Jika Korban Tidak Sadar
Sobat, jika korban tidak merespons dan tidak bernapas normal, segera lakukan CPR (resusitasi jantung paru). Tekan dada korban dengan kecepatan sekitar 100–120 kali per menit hingga bantuan medis tiba. Jika Sobat belum pernah belajar CPR, mintalah petunjuk dari operator layanan darurat melalui telepon.
Gunakan AED Jika Tersedia
Jika terdapat Automated External Defibrillator (AED), gunakan alat tersebut sesuai petunjuk. AED dapat mengembalikan irama jantung yang tidak normal dan sangat berguna sebelum tenaga medis tiba.
Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati
Sobat, meskipun penanganan pertama sangat penting, pencegahan tetap merupakan langkah terbaik. Gaya hidup sehat seperti makan makanan bergizi, rutin berolahraga, tidak merokok, dan mengelola stres sangat membantu mengurangi risiko serangan jantung.
Sobat juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes.
Penanganan pertama pada serangan jantung bisa menjadi penentu antara hidup dan mati. Dengan mengenali gejala serta mengetahui langkah-langkah pertolongan pertama, Sobat bisa membantu menyelamatkan nyawa seseorang, bahkan mungkin orang terdekat.
Jangan ragu untuk mengikuti pelatihan pertolongan pertama dan CPR agar Sobat siap menghadapi situasi darurat kapan saja. Yuk, kita tingkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan jantung karena setiap detik sangat berharga!
Demikianlah pembahasan mengenai pertolongan untuk serangan jantung. Jika Sobat membutuhkan informasi tentang kesehatan, olah raga, teknologi, maupun traveling, silahkan langsung mengakses Portal Berita Indonesia. Semoga bermanfaat.